Rumah Hijau, Sebuah Mimpi dan Ikhtiar Sederhana Kami Mencintai Bumi
Rumah Hijau – Menikah bukan hanya menyatukan dua manusia berbeda gender. Jauh lebih besar dari hal tersebut. Bagi kami, menikah adalah menyatukan dua sisi kehidupan yang masing-masing kami bawa dalam pernikahan. Salah satunya adalah mimpi-mimpi yang sebelumnya kami rajut sendiri-sendiri.
Made by Canva |
Yes, masing-masing kami punya mimpi sendiri sebelum menikah.
Saya punya banyak mimpi dan suami pun demikian. Ketika menikah, kami bisa saja
meneruskan mimpi masing-masing. Tapi kami memilih untuk menemukan mimpi-mimpi
yang sealur dan bisa disatukan dalam ikhtiar bersama.
Di sinilah kami melihat bahwa selalu ada pesan indah di
balik takdir yang dihadirkan Allah dalam hidup ini. Begitu juga dalam takdir jodoh
yang mempertemukan kami. Dua manusia yang memiliki perbedaan yang sangat jauh.
Baik dari sisi usia, keluarga, pendidikan hingga karakter. Perbedaan yang tentu
saja mau tidak mau menggiring kami memupuk impian dan cara pandang yang berbeda
dalam menjalani kehidupan.
Namun, subhanallah ternyata takdir jodoh membawa pesan cinta
yang special untuk kami. Dari semua perbedaan tersebut ada satu benang merah
yang berhasil kami temukan. Yakni kami sama-sama punya minat dan kedekatan
dengan dunia pertanian. Suami punya pengalaman dan hobi yang kental dalam dunia
pertanian, sementara saya punya latar belakang pendidikan formal di dunia
pertanian. Dan satu hal yang menyatukan keduanya adalah kami sama-sama tertarik
dengan pertanian ramah lingkungan.
Inilah benang merah yang menyatukan impian kami. Impian yang
kami rumuskan dalam satu nama sederhana ‘Rumah Hijau’.
Rumah Hijau adalah salah satu wujud kecintaan kami pada
pertanian ramah lingkungan. Ini adalah sebuah ikhtiar sederhana kami dalam
menyayangi bumi dari rumah. Rumah Hijau akan menjadi tempat yang nyaman bagi
kami untuk kerja-kerja nyata dalam mempraktekkan teknis budidaya pertanian yang
menyehatkan. Tidak hanya bagi manusia yang menikmati hasilnya, tapi juga bagi
tanah dan makhluk hidup lain yang ada di sekitarnya.
Tidak hanya berhenti pada kegiatan budidaya. Impian kami
bersama rumah hijau ingin menjangkau seluas-luasnya kebermanfaatan bagi bumi. Kami
ingin bergerak dari hulu hingga ke hilir dengan tetap berpegang pada prinsip ‘ramah
lingkungan dan menyehatkan’.
Bahkan, sampah pun akan menjadi konsen kami ke depannya di
Rumah Hijau.
Kami sering sedih melihat sampah bertebaran di mana-mana.
Melalui Rumah Hijau, kami ingin menjadikan sampah itu bernilai guna. Kami ingin
menjadi pusat pengolahan sampah terbesar yang bisa menyelamatkan bumi ini dari
kerusakan yang disebabkan olehnya.
Dan pastinya masih panjang lagi mimpi-mimpi kami di Rumah
Hijau. Kami tau ini tidak mudah dan tidak murah untuk mewujudkannya. Tapi kami
percaya ini sebuah niat baik yang memiliki dampak kebaikan besar bagi kehidupan.
Dan kami percaya energy kebaikan itu akan memudahkan kami mendapatkan ridho
dari Allah untuk mewujudkan semuanya. Ketika Allah ridho dengan ikhtiar ini,
kami yakin tidak ada yang tidak mungkin.
Insha Allah, laman Jurnal Hijau ini akan menjadi rumah
virtual untuk merekam perjalanan cinta Rumah Hijau ke depannya. So, laman ini
akan dipenuhi dengan update seputar ikhtiar sederhana kami dalam mencintai
bumi.
0 Comments